JEPARA (LODJI.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mengalokasikan dana sebesar Rp40 miliar untuk memperbaiki infrastruktur jalan pada 2025. Anggaran tersebut akan digunakan untuk rehabilitasi jalan, pemeliharaan berkala, serta pembangunan sistem drainase dan jembatan guna meningkatkan kualitas transportasi di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Jepara, Ary Bachtiar, merinci bahwa alokasi dana tersebut meliputi Rp4,5 miliar untuk rehabilitasi jembatan, Rp12,3 miliar untuk pembangunan drainase, Rp6,9 miliar untuk pembangunan jalan, Rp4 miliar untuk pemeliharaan berkala, serta Rp7,3 miliar untuk pemeliharaan rutin. “Proyek perbaikan sudah dimulai sejak dua pekan lalu dan akan terus berlanjut,” jelasnya dalam konferensi pers pada Selasa (25/2/2025).
Sebagai langkah percepatan, DPUPR telah menerjunkan empat tim klinik jalan untuk menangani titik-titik prioritas. Beberapa ruas jalan yang menjadi fokus utama perbaikan mencakup Jalan Krasak-Guyangan, Mayong-Pancur, Nalumsari-Daren, serta lingkar Ngabul-Mulyoharjo. Perbaikan dilakukan dengan metode lapen menggunakan aspal drum untuk meningkatkan daya tahan jalan.
Di sisi lain, Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Jepara, Agus Priyadi, mengungkapkan bahwa target pembangunan jalan tahun ini mencapai 1.729 meter. Selain itu, pemeliharaan berkala dengan metode sand sheet akan dilakukan sepanjang 10 kilometer, sementara pemeliharaan rutin akan ditangani langsung oleh tim klinik jalan.
Pelebaran jalan juga menjadi salah satu program prioritas, dengan target sepanjang 10 kilometer dan anggaran sebesar Rp4,97 miliar. “Pelebaran ini dilakukan dengan pengecoran beton di sisi kanan dan kiri jalan,” tambah Agus.
Untuk proyek rehabilitasi jembatan, terdapat empat lokasi yang akan diperbaiki, termasuk jembatan terbesar di Banyuputih-Pendosawalan. Sementara itu, pembangunan drainase akan mencakup total panjang 7.390 meter, dengan anggaran sekitar Rp200 juta per unit jembatan kecil. Ary juga berharap ada tambahan anggaran dalam perubahan APBD mendatang guna memastikan keberlanjutan program klinik jalan. Menurutnya, setidaknya diperlukan Rp15 miliar per tahun untuk menjaga kondisi infrastruktur jalan tetap optimal. “Kami berharap ada tambahan dana di perubahan anggaran agar program ini bisa terus berjalan,” pungkasnya.
(CUK/JAN)