Lombok Timur, Lodji.id — Tim SAR Lombok Timur harus bermalam di dasar jurang Gunung Rinjani demi mengevakuasi jenazah Juliana Marins (27), turis asal Brasil yang jatuh saat mendaki. Proses evakuasi jenazah turis Brasil di Gunung Rinjani berlangsung menantang dan penuh risiko.
Samsul Padli, salah satu anggota SAR, turun ke lokasi jatuhnya korban pada malam hari, Selasa (24/6). Ia memilih turun sendiri, sementara tiga rekannya berjaga di atas jurang. Karena waktu sudah larut dan medan terjal, ia memutuskan bermalam di sana.
Baca Juga :
Evakuasi Pendaki Gunung Rinjani: Juliana Asal Brasil Tewas
“Saya turun malam hari. Kalau langsung naik, butuh waktu dan risiko lebih besar,” ujar Samsul.
Ia memasang flying camp dan berjaga seorang diri semalaman. Jurang itu curam, berpasir, dan penuh bebatuan lepas. Kondisi tersebut membuatnya sulit tidur dan terus waspada.
“Rasanya ngeri-ngeri sedap. Saya tetap siaga sepanjang malam,” katanya.
Teman-temannya di atas memantau situasi dan memberi peringatan jika ada batu yang meluncur dari tebing. Evakuasi jenazah turis Brasil di Gunung Rinjani pun baru bisa dimulai pada Rabu pagi pukul 08.00 Wita.
Tim mengangkat jenazah dengan tali dan teknik khusus. Mereka memasukkan jenazah ke kantong, lalu menariknya perlahan. Mereka menghadapi medan licin dan jalur sempit yang bisa longsor kapan saja.
“Kami angkat jenazah dengan perlahan. Kami tidak boleh lengah,” jelas Samsul.
Sekitar pukul 14.00 Wita, tim berhasil membawa jenazah ke titik aman. Mereka kemudian menurunkannya ke Posko Gabungan di TNGR Resort Sembalun. Tim tiba di posko sekitar pukul 20.40 Wita.
Baca Juga :
Jenazah Pendaki Asal Brasil Juliana Akan Diautopsi di RS Bhayangkara Mataram Hari Ini
Juliana Marins terjatuh saat mendaki dan tidak sempat diselamatkan. Ia meninggal di lokasi dengan luka berat akibat benturan.
Kejadian ini menggambarkan betapa berbahayanya medan Gunung Rinjani. Pendaki harus memperhatikan keselamatan, mempersiapkan perlengkapan, dan tidak meremehkan kondisi alam.
Evakuasi jenazah turis Brasil di Gunung Rinjani menjadi pengingat penting bagi seluruh wisatawan. Alam Indonesia menyimpan keindahan, namun juga menuntut kewaspadaan dan kesiapan penuh.
