Jakarta, Lodji.id – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara akan melakukan pembenahan besar-besaran terhadap perusahaan-perusahaan BUMN. CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan langkah ini diambil untuk memastikan seluruh jajaran direksi hingga anak usaha BUMN selaras dengan visi Danantara.
“Presiden Prabowo memberi mandat untuk melakukan evaluasi total. Kita ingin semua BUMN dan anak usahanya sejalan dalam visi dan misi,” kata Rosan dalam acara Town Hall Danantara di Jakarta Convention Center, Senin.
Tidak hanya itu, Danantara juga diharapkan mampu meningkatkan hasil investasi secara signifikan. Target ini, menurut Rosan, sudah ditegaskan langsung oleh Presiden.
“Return harus naik tajam. Itu sudah menjadi arahan Presiden,” jelasnya.
Meski mengejar keuntungan, Rosan menegaskan pengelolaan Danantara tetap mengedepankan tata kelola perusahaan yang bersih, transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.
“Kami tetap berpegang pada prinsip Good Corporate Governance. Dan yang terpenting, tidak ada toleransi terhadap korupsi,” tegas Rosan.
Saat ini, Danantara akan mengelola aset hampir 1 triliun dolar AS, termasuk tambahan dari kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) yang nilainya di atas 25 miliar dolar AS.
Rosan memastikan, seluruh aset tersebut akan dirancang menjadi portofolio yang produktif dan menguntungkan, dengan mengacu pada standar internasional.