Rosan mengatakan aset negara di bawah Kemensetneg seperti kawasan GBK juga akan dikelola Danantara. (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Jakarta, Lodji.id – Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) dan aset negara lainnya yang selama ini berada di bawah pengelolaan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) akan segera dialihkan ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani.

Menurut Rosan, langkah ini merupakan bagian dari perluasan mandat Danantara yang sebelumnya hanya mengelola aset BUMN. “Arahan dari Presiden Prabowo cukup jelas, seluruh kawasan seperti GBK akan dimasukkan ke dalam Danantara,” ujar Rosan usai menghadiri Town Hall Meeting di JCC Senayan, Senin (28/4).

Aset milik negara yang berada di bawah Kemensetneg ditaksir mencapai nilai US$25 miliar atau sekitar Rp420 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.812 per dolar AS). Aset tersebut akan menambah portofolio kelolaan Danantara yang sebelumnya telah mencapai US$980 miliar. Dengan tambahan ini, total nilai aset yang dikelola akan menembus angka US$1 triliun atau sekitar Rp16.800 triliun, sesuai dengan proyeksi Presiden.

Presiden Prabowo sebelumnya menekankan pentingnya optimalisasi aset negara. Ia meyakini kekayaan yang akan dikelola Danantara berpotensi besar untuk menopang pembangunan nasional jika dikelola secara profesional dan transparan.

“Kita memiliki kekayaan yang sangat besar. Jika dikelola secara hati-hati dan terbuka, ini bisa menjadi pendorong kebangkitan ekonomi kita,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *