Andang Wahyu Triyanto, SE.MM Bersama Komisi D DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan Pemkab Banjarnegara.

BANJARNEGARA – Andang Wayhyu Triyanto, SE, MM, bersama anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, melakukan pengawasan tematik terkait implementasi Program Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Banjarnegara.

Program ini menjadi bagian penting dari inisiatif pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan, mengingat Banjarnegara masih menduduki posisi kelima terbawah dalam daftar kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah.

Andang menegaskan bahwa bantuan RTLH sangat penting dalam memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat, yang diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan.

“Harapan kami adalah program ini mampu memberikan perubahan besar, tidak hanya meningkatkan kualitas rumah, tapi juga menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk keluar dari kemiskinan. Dengan rumah yang lebih layak, kualitas hidup mereka diharapkan juga akan lebih baik,” ujarnya.

Pada tahun 2024, Banjarnegara mendapat alokasi untuk 719 unit rumah, dengan rencana peningkatan menjadi 791 unit pada 2025. Bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni dan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pj. Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi, dalam paparannya mengungkapkan data dari BPS Banjarnegara yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan, dari 14,90% pada 2023 menjadi 14,71% pada 2024, dengan penurunan sebesar 0,19%. Hal ini menjadi pencapaian yang signifikan, tercatat sebagai angka kemiskinan terendah dalam satu dekade terakhir.

“Jumlah penduduk miskin di Banjarnegara berkurang sebanyak 1.310 jiwa, dari 138.990 jiwa pada 2023 menjadi 137.680 jiwa pada 2024,” terangnya.

Masrofi juga memaparkan perkembangan penurunan kemiskinan ekstrem, yang menunjukkan pencapaian yang menggembirakan. Pada 2021, kemiskinan ekstrem tercatat 3,95% atau sekitar 36.590 jiwa, kemudian menurun menjadi 1,53% pada 2022 (14.230 jiwa), dan lebih lanjut menurun menjadi 1,50% pada 2023 (14.010 jiwa). Pada 2024, angka kemiskinan ekstrem kembali turun menjadi 1,09%, dengan jumlah 10.180 jiwa.

“Meski target nasional adalah 0% untuk kemiskinan ekstrem, kami terus berupaya menurunkannya. Penurunan yang konsisten sejak 2021 memberikan optimisme besar,” tambahnya.

Andang juga menegaskan pentingnya percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem lewat program RTLH. Ia berharap dampak positif program ini dapat dirasakan lebih luas, tidak hanya di Banjarnegara, tetapi juga di seluruh Provinsi Jawa Tengah. Andang mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan kompetitif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *