Lodji,id Banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumut, dan Sumbar sejak akhir November 2025 telah menelan banyak korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 303 orang meninggal dunia akibat bencana di tiga provinsi tersebut.
Sumut tercatat korban terbanyak, yaitu 166 orang meninggal, Sementara di Sumbar korban tewas mencapai 90 orang, dan di Aceh tercatat 47 korban meninggal.
Akses Terputus, Ribuan Rumah dan Warga Terdampak
Banjir bandang dan longsor merusak infrastruktur di banyak daerah — jalan, jembatan, dan jaringan listrik serta komunikasi. Akses ke banyak desa sempat terputus, memperlambat proses evakuasi dan distribusi bantuan.
Ribuan rumah terendam atau rusak, memaksa banyak warga mengungsi. Warga rawan terkena dampak tambahan seperti penyakit pascabanjir jika bantuan dan penanganan tidak segera sampai.
Pemerintah dan Relawan Bergerak: Bantuan Darurat dan Operasi Modifikasi Cuaca
Sebagai respons terhadap krisis kemanusiaan ini, pemerintah mengirimkan bantuan logistik untuk korban banjir — termasuk beras dan minyak goreng.
Selain itu, otoritas penanggulangan bencana mengerahkan tim SAR gabungan serta menjalankan operasi modifikasi cuaca untuk meredam intensitas hujan di kawasan terdampak.
Aparat keamanan, pemerintah daerah, dan relawan terus berupaya mengevakuasi korban, membuka akses terhadap area terisolasi, serta mendirikan pos pengungsian darurat.
Imbauan Mitigasi & Pencegahan Pascabencana
Sejumlah pihak mendesak penanganan segera terhadap dampak kesehatan pascabanjir — termasuk penyebaran penyakit seperti ISPA, diare, dan demam berdarah.
Sementara itu, masyarakat diimbau tetap waspada, terutama saat hujan lebat dan di daerah rawan tanah longsor atau sungai meluap.



